Diposkan pada 23 September 2023
Diposkan pada 16 September 2023
Campus Integrity Fest (CIFest) 2023 merupakan kegiatan yang didukung oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membangun integritas dan sikap anti-korupsi di lingkungan kampus. Pendekatan Festival Integritas Kampus dilakukan melalui kompetisi dalam memberikan solusi alternatif terhadap permasalahan integritas yang ada di kampus, khususnya yang terkait dengan Tridharma Perguruan Tinggi (pendidikan/pengajaran, penelitian/pengembangan dan pengabdian masyarakat). Tujuan kegiatan CIFest adalah meningkatkan kapasitas dan partisipasi aktif mahasiswa dalam mengembangkan program yang bersifat kreatif, inovatif dan implementatif untuk membangun dan memelihara nilai-nilai integritas.
Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang (Polkesmar) turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan Campus Integrity Festival (CIFest) KPK 2023. Diketuai oleh Ghitrif Firdaus Trama, Polkesmar Ambassador 2023 membuat inovasi suatu komunitas mahasiswa penegak integritas kampus atau dikenal dengan KOMPAS POLKESMAR. Anggota terdiri dari mahasiswa Jurusan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan yaitu Ananda Wahyu Muncarsari, Aprilia Setyaningrum, Diana Nofita, dan Rahmawati Ramadhani. Secara intens para duta ini terus berusaha memberikan manfaat bagi setiap individu termasuk mahasiswa dalam menanamkan integritas dilingkungan kampus Poltekkes Kemenkes Semarang atau Polkesmar.
Ket. Gambar: Alur pentahapan CIFest KPK 2023
Memasuki tahap ke 6, Polkesmar Ambassador mendapatkan pembekalan dari dosen PBAK atau Pendidikan Budaya Anti Korupsi yaitu Hermien Nugraheni, SKM.,M.Kes dan Dr. Sukini, S.ST.,M.HKes. Materi pembekalan mengambil tema : "Penguatan Antifraud Awareness Mahasiswa Melalui Pembelajaran Pendidikan Antikorupsi".
|
Bertempat di Gedung Pasca sarjana Lantai 4, pembekalan diikuti oleh para duta dari 8 Jurusan, BEM dan Tim Polkesmar Ambassador dengan jumlah total 46 peserta. Para duta mengikuti pembekalan dengan serius dan mengajukan beberapap pertanyaan terkait materi yang disampaiakan. Setelah pemaparan dilanjutkan dengan diskusi tentang:
|
Diposkan pada 11 September 2023
KAJEN, RADAR PEKALONGAN - Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan berharap Science Techno Park bidang kesehatan yang dibangun di Kabupaten Pekalongan oleh Kementerian Kesehatan bisa memberikan manfaat untuk daerah. Salah satunya untuk pengembangan industri kain kasa di Pekalongan.
Harapan itu disampaikan Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan Hindun ditemui usai menghadiri groundbreaking gedung Science Techno Park (STP) Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan di Desa Karangsari, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan, Minggu, 10 September 2023.
Hindun menyatakan, STP bidang kesehatan ini akan sangat bermanfaat bagi pengembangan kemasyarakatan yang ada di Kabupaten Pekalongan. Salah satunya pengembangan usaha kain kasa di Kabupaten Pekalongan yang ternyata terbesar di Indonesia.
"Jika dilakukan penelitian-penelitian di sini tentu sangat membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat, karena banyak mereka dari luar juga datang untuk melakukan penelitian," katanya.
Ia berharap, STP sebagai acuan Poltekkes di Indonesia bisa cepat selesai dan berikan manfaat, termasuk berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan daerah Kabupaten Pekalongan.
Disinggung potensi usaha kain kasa di Kabupaten Pekalongan, pemda diharapkan melakukan pembinaan terhadap UMKM, termasuk UMKM usaha kasa.
"Ternyata kasa kita terbesar di Indonesia. Bukan hanya mencukupi kebutuhan kabupaten saja, ternyata mencukupi kebutuhan di bidang kesehatan yang membutuhkan kasa di Indonesia," kata Hindun.
Oleh karena itu, ia mengharapkan pembinaan terhadap usaha kasa dilakukan secara terus menerus. Sinergitas dari pemda dengan UMKM melalui Disperindagkop harus dilakukan secara terus menerus, sehingga UMKM bisa meningkat.
"Kalau kita masih produk di hilir, belum sampai diekspor, belum sampai packing modifikasi dengan berbagai kasa itu. Saya harapkan ini jadi pembinaan tersendiri bagi UMKM dari dinas terkait," ujarnya.
Baca lagi:Lahan Mangkrak Puluhan Tahun di Pekalongan Dibangun Science Techno Park Bidang Kesehatan
Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes RI drg Arianti Anaya MKM, dalam sambutan saat groundbreaking gedung STP di Pekalongan mengakui jika Pekalongan dekat dengan dirinya. Pasalnya, sejak tahun 2008 ia sudah membina industri kasa di Pekalongan.
"Awalnya ada temuan kasa tidak steril sampai di Papua, ternyata dari Pekalongan. Makanya kita lakukan pengecekan. Banyak permintaan saat itu agar jangan ditutup tapi diberikan pembinaan," ungkapnya.
Sejak itulah Kementerian Kesehatan memberikan pembinaan kepada pengusaha kain kasa di Pekalongan. "Mereka sekarang luar biasa, omzetnya puluhan hingga ratusan miliar, bahkan sudah masuk katalog," ujarnya.
Menurutnya, banyak industri-industri besar ambil gulungan kasa dari Pekalongan. Oleh industri besar itu, kain kasa direpacking lagi dan diekspor.
Oleh karena itu, keberadaan STP di Pekalongan diharapkan bisa mendukung pengembangan industri kain kasa di Pekalongan. Seperti untuk sterilisasi yang selama ini masih dilakukan di Jakarta dan Bogor hingga proses fasilitasi alat potong dan packing kain kasa.
Sumber : https://radarpekalongan.disway.id/read/34616/ketua-dprd-kabupaten-pekalongan-hindun-harap-science-techno-park-berikan-manfaat-untuk-daerah/15
Diposkan pada 11 September 2023
KAJEN,RADARPEKALONGAN - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bangun Science Techno Park (STP) Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan di Desa Karangsari, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan.
STP bidang kesehatan ini dibangun di atas lahan seluas 2,4 hektare, dengan menelan anggaran Rp 93 miliar.
Pembangunan STP bidang kesehatan ini ditandai dengan groundbreaking oleh Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes RI drg Arianti Anaya MKM, Minggu, 10 September 2023.
Dalam groundbreaking itu didampingi Sekda Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar, Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan Hindun dan Direktur Politeknik Semarang Kementerian Kesehatan Jefri Ardiyanto M.App Sc. Hadir pula di acara ini seluruh direktur Poltekkes Kemenkes se-Indonesia.
Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes RI drg Arianti Anaya, ditemui usai groundbreaking, mengatakan, science techno park merupakan sebuah kawasan terpadu yang menghubungkan antara industri, perguruan tinggi, riset dan pelatihan sebagai bagian dari kampus kesehatan yang dimiliki oleh Kementerian Kesehatan.
Baca juga:Untuk Membangun Kabupaten Pekalongan Butuh Peran Semua Elemen
Menurutnya, di kampus itu ada tri dharma perguruan tinggi. Salah satunya adalah terkait penelitian.
"Penelitian di Poltekkes ini sangat banyak sekali. Apalagi Kementerian Kesehatan punya 38 Poltekkes yang saat ini masih banyak penelitian itu belum dihilirisasi untuk bisa digunakan oleh masyarakat," ujar dia.
Science Techno Park ini adalah milik Kementerian Kesehatan yang akan dipakai untuk memfasilitasi seluruh hasil penelitian-penelitian dari Poltekkes Kemenkes.
"Untuk bisa dihilirisasi kita sudah bekerja sama dengan berbagai industri. Kedepannya ini tak hanya untuk penelitian Poltekkes saja, tapi juga untuk peneliti-peneliti dari seluruh akademi atau institusi yang membutuhkan," katanya.
Menurutnya, pembangunan STP di Kabupaten Pekalongan ditarget selesai akhir Desember 2023. Di tahun 2024, pihaknya akan menambah pengisian dari sarana prasaranya. Sehingga diharapkan untuk bisa segera dimanfaatkan, terutama untuk sektor industri.
"Di sini ada industri kasa untuk bisa memanfaatkan science techno park ini," ungkapnya. Ditambahkan, jika sudah menjadi pusat penelitian, maka akan ada pajak yang akan dikeluarkan ketika pengusaha mau melakukan penelitian atau pemeriksaan laboratorium. Semua itu ada fee. Di dalam fee itu ada pajak yang akan dikembalikan ke daerah.
"Kita juga akan membangun penginapan yang nantinya kita harapkan bisa terintegrasi kalau ada peneliti atau pengusaha akan memanfaatkan techno park ini. Mereka tidak usah jauh-jauh bisa menginap di sini karena kita akan buat ada kolamnya, ada semuanya, sehingga mereka bisa nyaman. Ini akan mendukung ekonomi dari Pekalongan," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Politeknik Semarang Kementerian Kesehatan Jefri Ardiyanto, mengatakan, di kawasan 2,4 hektare ini akan dibangun tiga bangunan, yaitu gedung official dan workshop berlantai empat dan gedung pusat kajian yang berlantai dua.
Pembangunan STP khusus bidang kesehatan ini menghabiskan dana total sekitar Rp 93 miliar. Pengerjaan pembangunan sekitar 165 hari dan harapannya sampai akhir bulan Desember 2023 sudah selesai.
Setelah pembangunan selesai, kedepannya juga akan dibangun hotel untuk memfasilitasi peneliti-peneliti dari 38 Poltekkes Kemenkes, serta menjadi tempat untuk menggelar event-event tingkat nasional.
"Tentu ini bisa menambah pendapatan warga Kabupaten Pekalongan dengan adanya keramaian dan sebagainya," ujarnya.
Ia berharap, pembangunan Science Techno Park bisa berkelanjutan. Di tahun ini, fokus pada pembangunan gedung empat lantai dan gedung dua lantai sebagai pusat kajian, sehingga bisa segera beroperasi.
"Karena sebagaimana disampaikan oleh Ibu Dirjen sarana prasarana kan belum, jadi kita fokuskan ini nanti Desember selesai dilanjutkan sarana prasarana, baru nanti kita lakukan perencanaan dan pembangunan lebih lanjut," ujarnya.
Menurutnya, Science Techno Park ini sebagai pusat penelitian di ranah teknologi kesehatan.
"Teman-teman dari 38 Poltekkes ini dengan berbagai jurusan yang ada. Kami memiliki keperawatan, kebidanan, radiologi, kesehatan lingkungan, gizi, tentunya penelitian-penelitian yang bernuansa kesehatan. Produk-produk inovasi yang kemudian nanti kita bisa hilirisasi dan nanti kita akan menggandeng dunia industri. Dengan penelitian-penelitian yang inovasi itu kita bisa kembangkan, bisa meningkatkan derajat kesehatan dan untuk pelayanan masyarakat Indonesia," tandas dia.